Tak ada seindah temaram
bila senja di bibir malam
menyentuh jingga yang pudar
berganti pijar lembut berserakan
Seperti gemuruh di rongga dada
menyanyikan senandung merdu
menghiasi sudut sudut asmara
berpeluk bibir dalam rekah senyum
Lihatlah lentera malam ini sayang
menyinari bias sendu wajahmu
meliuk liuk oleh desah nafasmu
seolah padam tinggalkan bara
Betapa megah bintang di angkasa
enggan teredam oleh bercak cahaya
setiap gugusannya jatuh memberi terang
kujadikan pelita di ujung
lipatan aksara hati
aku suka coretan aksaramu.
BalasHapusberkenankah kiranya dyanha singgah di gubuk guratanku, (racunjingga.wordpress.com/FB- Jingga Yang Pudar)