gerimis putik salju hinggap meriap ambang malam,.
memandang bimbang setengah jendela yang terbuka,.
ntah kenapa angin sore itu beranjak mati,.
seakan pertanda kala senja hati sesaat mengunci,.
akankah serentak bias pagi hati itu merona kembali !!!
memandang bimbang setengah jendela yang terbuka,.
ntah kenapa angin sore itu beranjak mati,.
seakan pertanda kala senja hati sesaat mengunci,.
akankah serentak bias pagi hati itu merona kembali !!!
...,..
dalam kelam guruh ia menatap bayang ku,..
menyibak sisa kejora lelah memahat usia,.
seakan ia lupa setitik bayang melintas bahuku,..
itu bukanlah angin suatu senja,.
itu air mata yang memerah atas lelah,.
,..,...
telangkup rembulan melabuh pasang,.
melantun bias harap ombak,.
menampal celah luka selendang layar ku,.
sayang,. kau tak lagi melihat,.
betapa ku rindu karang pantai landas tuk bergegas,.
...,..
dan kau pun hilang,.
di samun gemuruh kereta larut senja,.
dalam kelam guruh ia menatap bayang ku,..
menyibak sisa kejora lelah memahat usia,.
seakan ia lupa setitik bayang melintas bahuku,..
itu bukanlah angin suatu senja,.
itu air mata yang memerah atas lelah,.
,..,...
telangkup rembulan melabuh pasang,.
melantun bias harap ombak,.
menampal celah luka selendang layar ku,.
sayang,. kau tak lagi melihat,.
betapa ku rindu karang pantai landas tuk bergegas,.
...,..
dan kau pun hilang,.
di samun gemuruh kereta larut senja,.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar