Minggu, 02 Desember 2012

ungkap sebuah hasrat


Tentang dia.........
Menerjemahkan suatu kesimpulan seperti tidak peduli dengan tingkah dan celoteh akutnya kerumunan. Menuju tepi. Di sebuah kurung, malam menuntun gelap menjelma ruang imajinatif perayaan getar kesekian. Akal kita memuai, mengguncang tata terbit, mengancam status. Diantaranya, menafsirkannya dengan keganjilan yang dibangun dari tubuh-tubuh galau kesepian peradaban. Ungkap sebuah
hasrat.

Tentang dia........
Seperti memintal angin. Samar meraba dingin, menyemat ingatan memilah waktu yang bisa sekejap menghadirkan rindu. Menafsirkanmu adalah tubuh masa lampau yang dibangun dalam diam dengan jarak menganga. Aku menangkap geram pikiran hingga terjungkal dalam dasar rasa. Dalam ruang dan waktu pemakhluman rindu hadir pada sebuah kejutan. Ketidakpastian. Ketika rindu menjelma peran kenang yang ingin kita terjemahkan dalam dekap keentahan sampai akhir nafas. Demi sebuah kenangan.

tentang dia..
Membangun kemungkinan. Hidup sepenuhnya kumpulan dari gagasan dengan antrian panjang harap, meskipun harus rela terkapar mengulum senyap keganjilan. Ada cemas terpanggang. Sebuah kisah tak sudah-sudah keluar masuk hingga kepul asap meninggalkan putung rokokku yang mulai merajam ingin. Ada keinginan untuk dimengerti selain senggama. Kita bertemu penuh lenguh, bersejingkat tuntaskan keingintahuan tanpa keterpaksaan dari sebuah syahwat. Sepenuhnya pasrah. Kebetulan yang tidak kita bayangkan sebelumnya. Akan sebuah ruang temu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar